11am Saturday 8 May. 2021. Join curator Saskia Scott and exhibiting artist Anna Madeleine Raupach in conversation. Saskia and Anna will discuss the ideas behind Heat Map and the role of art in the anthropocene.. Hear from Anna about the ideas that underpin her work, and from Saskia about the process of curating the exhibition. Bandung Contemporary Art Awards, atau disingkat “BaCAA”, diadakan untuk kelima kalinya di Lawangwangi Creative Space, Jl. Dago Giri Mekarwangi wilayah Lembang di Bandung. Sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017, mempersembahkan karya dari 15 finalis dimana tiga diantaranya dinobatkan karya terbaik. Acara award ini diadakan selama sebulan lamanya, dari tanggal 5 Oktober hingga 5 November 2017. BaCAA adalah ajang kompetisi yang digagaskan oleh Dr. Andonowati, selaku direktur ArtSociates di bawah Yayasan AB, untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia dan berupaya meningkatkan partisipasi para peraih penghargaan seni dalam kancah Internasional. Dalam proses pemilihan, BaCAA mengundang seluruh seniman di Indonesia dibawah umur 40 tahun untuk berpartisipasi. Respon yang didapat pun positif, dari semenjak pertengahan Februari 2017, ada 400 peserta yang ikut submisi. Kemudian dari 400 peserta hanya 15 finalis yang lolos melalui beberapa tahap penjurian. Dewan Juri BaCAA 5 terdiri dari kurator seni Agung Hujatnikajennong, jurnalis seni Carla Bianpoen, kolektor seni Wiyu Wahono serta dua orang juri internasional, yaitu galeris asal LA, Susan Baik dan galeris asal Kuala Lumpur, Valentine Willie. Ratu Rizkitasari Saraswati. “Within Walking Distance” Restu Taufik Akbar. “INMaterial Truth Happiness Lies In Prespective” Ricky Janitra. “World Wide Web Waste” Kelvin Atmadibrata. “Deepthroat” Tara Astari Kasenda.”Solaris” Geugeut Pangestu Sukandawinata. “Di Dalam Kelambu Tertutup” Sarita Ibnoe.”Mengiras Membenahi” Rendy Raka Pramudya.”Bentuk Waktu Dalam Penciptaan” Andrita Yuniza Orbandi. “Menuju Kebenaran Nisbi” Muhammad Sabil Hibatulwafi. “Sesuatu Di Antara Kerumunan Masyarakat” Yovista Ahtajida. “Ustartz Konsultasi Seputar Syari’Art” Abshar Platisza. “Deram Presensi Subtil” Kelima belas peserta tersebut adalah Abshar Platisza, Andrita Yuniza Orbandi, Cynthia Delaney Suwito, Deni Ramdani, Etza Meisyara, Geugeut Pangestu Sukandawinata, Kelvin Atmadibrata, Mohamad Sabil Hibatulwafi, Ratu Rizkitasari Saraswati, Rendy Raka Pramudya, Restu Taufik Akbar, Ricky Janitra, Sarita Ibnoe, Tara Astari Kasenda, dan Yovista Ahtajida. Dan untuk Gelar 3 karya terbaik BaCAA5 diraih oleh Deni Ramdani, Cynthia Delaney Suwito dan Etza Meisyara. Selain itu, ada Special Mention Award yang diraih oleh Ricky Janitra. Para Menenang Bandung Art Contemporary Awards 5 Deni Ramdani meraih penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp. lewat karyanya “O°”. Secara simbolis, karyanya menceritakan kerusakan lingkungan yang terjadi di sebagian bentang alam Bandung utara. Deni Ramdani. “O°” Deni menggantung kantung plastik besar berisi air dan ikan hias di atas gundukan tanah yang dibentuk menyerupai kontur tanah Bandung. Ia melubangi kantung plastik tersebut dengan jarum sehingga air sedikit demi sedikit menetes dan membasahi tanah di bawahnya. Perbandingan yang kontras antara kepelikan isu lingkungan dengan kesederhanaan tampilan”O°” menjadikan karya ini layak untuk menjadi salah satu pemenang. Peraih penghargaan art trip ke pusat seni dunia, Cynthia Delaney Suwito, juga menghadirkan isu ekologi dalam lingkup yang lebih global lewat cara yang sederhana. Berangkat dari sebuah spekulasi bahwa dengan menahan napas maka kita dapat menyumbangkan oksigen bagi orang lain, Cynthia ingin mengajak pemirsa untuk memikirkan kembali betapa berharganya oksigen bagi kehidupan kita. Cynthia Delaney Suwito. “Holding Breath” Dengan pendekatan relasional, Cynthia mengajak pemirsa untuk menahan napas selama mungkin menggunakan website. Ia kemudian mencatat waktu tersebut, membaginya dengan angka perkiraan jumlah manusia di bumi, dan mendapatkan angka hasil akhirnya dalam satuan nanodetik. Catatan tersebut ia jejerkan sebagai bagian dari karya “Holding Breath”. Etza Meisyara dengan karyanya “How Does It Feel? To Be A Refugee” berhasil memenangkan kesempatan residensi di Centre Intermondes, La Rochelle, Perancis. Secara liris, Etza menuliskan sebuah komposisi musikal sebagai catatan akan percakapan-percakapannya dengan para pengungsi di Munich, Jerman. Pertemuan ini, baginya hanyalah sebagian kecil dari refleksi persoalan yang lebih besar mengenai mobilitas manusia di masa sekarang. Etza Meisyara. “How Does It Feel? To Be A Refugee” Komposisi ini juga hadir dalam bentuk alat-alat makan yang dibentuk sebagai not balok pada lembaran besi, layaknya partitur raksasa dan mengeluarkan suara musik melalui speaker yang ditanam didalamnya. Bagi Etza, alat makan adalah simbol kehangatan dan kekeluargaan yang ia temukan dalam hubungan antar manusia. Semenjak diadakannya BaCAA pertama di tahun 2011, terdapat peningkatan keberagaman dalam eksplorasi metode, tematik maupun medium yang dipilih oleh para seniman. Perkembangan ini menunjukkan sebuah tren yang baik, di mana seniman muda Indonesia semakin membuka cakrawala mereka akan proses kreasi di luar cara-cara yang konvensional, memungkinkan para seniman untuk terus berinovasi dalam menampilkan karyanya. Selain itu, semakin banyaknya isu-isu aktual seperti sosial, politik, dan lingkungan yang diangkat oleh para seniman mempertegas seni sebagai ruang dialog yang dinamis.
SITStudy Abroad is committed to making international education accessible to all students. Scholarship awards generally range from $500 to $5,000 for semester programs and $500 to $3,000 for summer programs. This year, SIT will award more than $1.5 million in scholarships and grants to SIT Study Abroad students.
Bandung - Deni Ramdani berhasil menjadi jawara Bandung Contemporary Art Awards BCAA ke-5. Melalui karyanya bertajuk '0 Drajat', Dedi berhasil mengungguli 14 finalis seniman yang terlibat di tahun untuk seniman-seniman kontemporer ini berlangsung di Lawangwang Space Art, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 5/10/2017 malam. Deni berhasil mengantongi hadiah Rp 100 seni kontemporer milik Deni sangat simpel namun mengandung pesan mendalam. Deni memperlihatkan sebuah kantong plastik besar yang menggantung berisikan air dan sekumpulan yang berada di dalam kantong bening itu perlahan-lahan terus menetes seolah-olah akan habis. Otomatis gerombolan ikan yang ada di dalamnya ikut mati. Ikan-ikan yang ada dalam kantong itu diibaratkan pada bagian bawah kantong yang bocor itu, terdapat gundukan pasir menyerupai kawasan pegunungan. Deni menganalogikan gundukan pasir itu sebagai rupa bumi tempatnya tinggal."Judulnya 0 drajat kalau di kompas itu menunjukkan arah mata angin, artinya ke utara. Di mana Bandung Utara itu tempat saya dilahirkan dan tinggal saat ini," ungkap Deni usai menerima 'O Drajat' ini merupakan akumulasi dari semua karyanya sejak tahun 2009 silam. Sebagian besar karyanya memang fokus terhadap kritikan terhadap kerusakan lingkungan khususnya di Bandung karya 'O Drajat', ia ingin menunjukkan ikan yang ada di kantong itu bisa mati apabila airnya habis. Begitu juga keluarga dan masyarakat di sekitarnya bisa tersingkirkan dengan laju pembangunan di Bandung Utara."Sebagian besar masyarakat di sana tidak menyadari kerusakan alam itu. Lewat karya ini saya ingin mengingatkan itu. Bisa dibilang ini karya akumulasi saya selama ini, hanya saja disampaikan lebih santun," ungkap seorang juri Wiyu Wahono mengungkapkan alasannya memilih Deni menjadi pemenang pada helatan BCAA 2017. Ia melihat karya Deni punya pesan mendalam yang sifatnya kekinian yakni berpendapat karya Deni punya keunikan tersendiri lantaran sangat sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam. Memperlihatkan semua ketegangan manusia terhadap kerusakan alam."Karya Deni konteksnya urbanisasi yang merupakan persoalan dunia sekarang. Sangat penting dan belum dieksplorasi lewat karya seni kontemporer. Pesannya lebih kencang daripada BCAA 2017, juara 2 ditempati oleh Cynthia Delaney Suwito dengan karyanya Holding Breath. Sementara diposisi ketiga ada Etza Meisyara dengan karya bertajuk How Does it feel? to be refuges. dal/dal
BLACKPINKtelah memenangkan sejumlah penghargaan, di antaranya 'Best Three New Artist' (Asia) di Japan Gold Disc Awards 2018, 'New Artist of the Year' dan 'Bonsang Award' di 'Seoul Music Awards' pada 2017 dan 2018 masing-masing, penghargaan 'Best of Next Artist' di 'Mnet Asian Music Awards' 2016, 'Best New Artist' di 'Melon Music Awards 2016,' 'New Artist of the Year' di 'Golden Disc Awards
An unknown man offered me a lewd yet god-fearing proposition in December 2018, eerily coincidental to the period when I was just beginning to construct the conceptual foundation of Good Boy, an unfinished, objects-based performance installation planned to be presented in the physical show of RCA 2020. The project expands my homoerotic vocabulary to unexplored terrains of pup play, BDSM and chemsex as I was also expanding and experimenting with my methods of performance-making to incorporate texts, minimalism and abstraction. Good Boy’s production, unfortunately, had to be put on hold due to the current pandemic and I have yet to find a suitable method of presentation that fits into the screen-based, online exposition that gives justice to the physically focused piece. I’ll be a Good Boy is hence, a tangent project of the aforementioned. I revisit a material that has only been referential, the messages themselves. They have been dissected and rearranged into a soliloquy that may resemble a prayer with two distinct segments, made clear by the language shift from Indonesian to English. The work will be sent directly to the audience’s mobile device through WhatsApp, the exact application where I received them. Accompanying the 49-lines, sometimes one-phrase messages would be a digital photograph, taken from my mobile phone that has never left their intended platform for any editing. Hence the work will and should never leave the digital platform but to remain within the mobile device which could function as its pedestal. I’ll be a Good Boy is an invitation to dominate as well as a request to submit. Borrowing the situation of sexting, which could be abusive and non-consensual, it is also a reflection of online sexual trolling that may be borderline harassment that blurs and questions the extent of private, anonymous space of homoerotic sub-culture. A demonstration of a possible reading to perform the text will be held daily at BST from 14-31 July through my Instagram live kelvinatmadibrata. The work comes in an edition of 100+1AP, specifically made for the presentation platform of RCA 2020. The work is free of charge and accompanied by a digital certificate of authenticity but its availability is on a first-come-first-served basis. To request an edition, please text “I’ll be a Good Boy” to +44 7999 905 913 through WhatsApp and the work will be sent as a reply to that text. Note to audience+ Due to the high volume of messages you will receive 49 text messages and 1 digital photograph, it is recommended to mute notifications from +44 7999 905 913. + There is no specific time when the work will be sent neither can you request for a specific time to receive the texts. + If you do not receive any replies from +44 7999 905 913 after twenty-four hours means that all available editions have been redeemed. + Your mobile numbers will not be saved neither will it be used for any purposes other than to deliver the artwork. + The number +44 7999 905 913 will only operate from 14-31 July 2020 and will cease operation shortly after the end of RCA 2020. I'll be a Good BoyMedium WhatsApp messages and photograph taken with iPhone8 cameraSize 49 bi-lingual text messages and image, edition of 100+1AP

LawangwangiArt Gallery asal Bandung bakal gabung turut berpameran dengan galeri-galeri kenamaan di ajang S.E.A. Focus Singapura. detikHot Senin, 09 Okt 2017 13:55 WIB Karya 15 Finalis Bandung Contemporary Art Awards Dipajang hingga 5 November. Usai pengumuman 3 seniman terbaik di ajang Bandung Contemporary Art Awards pada Kamis (5/10) lalu

Member / Band DeniRamdani is one of #BaCAA5 finalist. See his work, "0°", at the awarding night and exhibition opening of BaCAA#5, Thursday, Oct 5, 2017 at 6PM. With performance from Rock N Roll Mafia and Oscar Jakarta - Bandung Contemporary Art Awards 5 BaCAA kembali diselenggarakan tahun ini. Kompetisi seni rupa yang diprakarsai oleh ArtSociates dan Lawangwangi Creative Space itu bakal meramaikan dunia seni rupa Indonesia. "Kompetisi ini bertujuan untuk merangsang perkembangan seni rupa kontemporer dengan meningkatkan partisipasi seniman muda di kancah seni rupa lokal maupun internasional," tulis siaran pers yang diterima detikHOT, Kamis 28/9/2017. Sejak 2010 silam, Bandung Contemporary Art Awards telah mempromosikan seniman muda yang berhasil lolos seleksi. Di antaranya adalah Eddy Susanto, Mujahidin Nurrahman, Octora Chan, Bagus Pandega, Syaiful Garibaldi, Erwin Windu Pranata, Aliansyah Caniago, dan banyak lagi. Di tahun kelima penyelenggaraan, kompetisi ini telah menerima sekitar 400 submisi dari seniman muda yang usianya di bawah 35 tahun. Setelah diseleksi bersama tiga juri lokal dan juri internasional akhirnya terpilihlah 15 nama. Para juri yang menyeleksi adalah Agung Hujatnikajennong, Carla Bianpoen, Wiyu Wahono, Susan Baik dari Amerika dan Valentine Willie asal Malaysia. Nantinya tiga seniman terbaik akan menerima uang tunai sebesar Rp 100 juta, residensi seni di Intermondes, La Rochelle, Perancis, dan hadiah art trip ke pusat seni rupa internasional. Malam penanugerahan dan pembukaan pameran 15 finalis berlangsung di Lawangwangi Art and Science Estate pada Kamis mendatang 5/10 pukul WIB. Berikut 15 nama seniman muda yang berhasil lolos di Bandung Contemporary Art Awards 5 1. Abshar Platisza2. Andrita Yuniza Orbandi3. Cynthia Delaney Suwito4. Deni Ramdani5. Etza Meisyara6. Geugeut Pangestu Sukandawinata7. Kelvin Atmadibrata8. Mohamad Sabil H9. Ratu Rizkitasari Saraswati10. Rendy Raka Pramudya11. Restu Taufik Akbar12. Ricky Janitra13. Sarita Ibnoe14. Tara Astari Kasenda15. Yovista Ahtajida tia/doc
Berikut15 nama seniman muda yang berhasil lolos di Bandung Contemporary Art Awards #5: 1. Abshar Platisza 2. Andrita Yuniza Orbandi 3. Cynthia Delaney Suwito 4. Deni Ramdani 5. Etza Meisyara 6. Geugeut Pangestu Sukandawinata 7. Kelvin Atmadibrata 8. Mohamad Sabil H 9. Ratu Rizkitasari Saraswati 10. Rendy Raka Pramudya 11. Restu Taufik Akbar 12.
ATURAN MAIN Bandung Contemporary Art Awards 2017 DAFTAR ISI Pemenang & Penghargaan - 2 Persyaratan Peserta - 3 Tema - 4 Prosedur Pendaftaran - 5 Persyaratan Kekaryaan - 6 Tahapan Penjurian - 7 Tanggal Penting - 8 Penjualan & Lelang Karya - 9 Kontak Panitia BaCAA 5 Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri 99 Mekarwangi Bandung, 40391 – Indonesia +62 22 250 4065 +62 859 5657 2344 [email protected] Pemenang & Penghargaan Tiga 3 seniman dengan seniman terbaik, mendapatkan 1. Satu seniman terbaik akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 2. Satu seniman terbaik akan mendapatkan satu 1 kesempatan program residensi ke luar negeri selama 3 tiga bulan di tahun 2018. Hadiah program residensi seniman ini mencakup biaya • tiket pesawat pulang-pergi dan penginapan, • biaya hidup, • biaya material produksi kekaryaan dalam jumlah yang masuk akal, dan • biaya untuk pameran tunggal sebagai hasil akhir program residensi. 3. Satu seniman terbaik lainnya mendapatkan kesempatan Art Trip di tahun 2018. Hadiah program Art Trip mencakup • biaya tiket pesawat pulang-pergi, • akomodasi 1 minggu, • uang saku sebesar 1000 USD. Persyaratan Peserta 1. Seniman muda Indonesia baik individual maupun kelompok yang aktif berkarya sebagai perupa. 2. Mempunyai pengalaman berpameran baik itu kelompok/tunggal dalam tiga 3 tahun terakhir. 3. Usia maksimal seniman 40 tahun per Desember 2017. 4. Memenuhi persyaratan aplikasi pendaftaran berupa • isian formulir yang disediakan, • lampiran Foto/Video karya seni yang diikutsertakan, • konsep karya, • foto diri, profil singkat dan CV seniman. 5. Menyetujui tahapan dan aturan main penganugerahan seni BaCAA5 yang berlaku. Tema BaCAA 5 tidak menetapkan tema khusus untuk karya-karya yang disertakan. Target kekaryaan yang terpilih adalah karya yang mempunyai ide, konsep/deskripsi, produksi teknis karya yang baik dan berkaitan sangat kuat antara konsep dan hasil akhir kekaryaannya. Prosedur Pendaftaran Batas Registrasi & Submisi Karya 12 Agustus 2017, 2359. Mohon diingat bahwa proses konfirmasi pembayaran membutuhkan waktu hingga 5 hari. Disarankan peserta mendaftar dan melakukan pembayaran seminggu sebelum penutupan. 1. Setelah melakukan pendaftaran, peserta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. atau Rp. seniman. 2. Setelah melakukan pembayaran via transfer rekening bank, peserta wajib mengunggah bukti transfer secepatnya pada situs untuk diaktifkan akunnya setelah dikonfirmasi oleh panitia. Verifikasi dapat memakan waktu hingga 5 hari. 3. Setelah akun aktif, peserta wajib mengunggah • lampiran Foto/Video karya seni, • konsep karya, • foto diri, profil singkat dan CV seniman. 4. Peserta dapat mengubah lampiran persyaratan sebelum 12 Agustus 2017. Persyaratan Kekaryaan 1. Karya seni minimal dibuat diantara tahun 2015 sampai dengan Februari 2017. 2. Karya-karya seni ini dimiliki oleh sang seniman atau kelompok seniman dan bersedia untuk dijual. 3. Setiap seniman atau kelompok diizinkan mengirimkan paling banyak satu 1 karya. 4. Karya 2 dimensi dimensi maksimal 6m2 contoh 2x3m; 1,2x5m; 4x1,5m. 5. Karya 3 dimensi dimensi maksimal 3m3 contoh 3x2x1m; 3x2x1,5m. 6. Karya video durasi tak melebihi 10 menit. 7. Karya instalasi seni maupun peruntukan di ruang publik ukuran maksimum tidak lebih dari 3m3 3x3x3m. 8. Setiap karya harus dikemas dalam peti yang aman untuk keselamatan pengirimannya. 9. Khusus untuk keterangan foto karya, harap diberikan keterangan foto “nama-seniman_judul-karya_tahun_medium_tinggixlebar/tinggixlebarxdalam” Contoh Nur-Hayati_Memorabilia1_Instalasi-Media-Campur_ 2014_2mx1mx20cm. 10. Apabila karya video perlu ditambahkan lampiran foto/still image dari karya video tersebut dengan keterangan karya. Contoh penamaan Asep-Jaya_Family-Portra 11. Deskripsi/gambaran singkat karya maksimal 300 kata, menjelaskan konsep, latar belakang dan teknis pembuatan karya tersebut. Tahapan Penjurian • Pemilihan Semi-Finalis. Dari seluruh karya yang diterima dari pendaftaran online, Dewan Juri akan memilih sebanyak-banyaknya tiga puluh 30 peserta untuk masuk pada tahap Semi-Finalis. 30 Semi-Finalis diwajibkan mengirimkan karya untuk tahap penjurian selanjutnya sebelum tanggal 12 September 2017 ke Panitia BaCAA 5 Lawangwangi Creative Space Jl. Dago Giri no. 99 Mekarwangi Kab. Bandung 40391 • Pemilihan Finalis. 30 karya yang telah diterima oleh panitia BaCAA 5 akan dinilai oleh Dewan Juri untuk memilih 15 orang finalis. 15 karya finalis terpilih akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space, Bandung, pada 5 Oktober-5 November 2017. • Pengumuman Pemenang. 3 orang finalis terbaik akan diumumkan pada pembukaan pameran pada tanggal 5 Oktober 2017, bersamaan dengan pembukaan pameran finalis BaCAA 5. Tanggal Penting • Batas Registrasi, Pembayaran dan Submisi Karya 12 Agustus 2017 • Pemilihan 30 Semi-Finalis 18-28 Agustus 2017 • Pengumuman 30 Semi-Finalis* 30 31 Agustus 2017 • Pemilihan 15 Finalis 18-20 September 2017 • Pengumuman 15 Finalis* 22 September 2017 • Malam Penghargaan/Pembukaan Pameran 5 Oktober 2017 • Pameran 5 Oktober-5 November 2017 *Semi-Finalis dan Finalis akan diumumkan melalui e-mail, social media, media partner dan website resmi BaCAA. Penjualan & Lelang Karya Ke-15 karya seni Finalis akan dijual dengan sistem lelang tertutup, dimana calon pembeli atau kolektor akan memberikan harga pada setiap karya yang ingin dibelinya sesuai harga kisaran yang telah ditentukan. Kisaran harga karya diketahui dan disepakati sebelumnya oleh finalis. Setiap finalis diberikan surat kontrak kerjasama pameran/proyek sebanyak maksimal 3 kali baik pameran/proyek tunggal maupun bersama dengan Artsociates ataupun Lawangwangi Creative Space. Kontrak ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun. Bagi hasil seniman dan penyelenggara sebesar 5050. Seniman mendapatkan 50% dari hasil penjualan melalui lelang, penyelenggara mendapatkan 50% yang akan dimasukkan dalam dana sumbangan endowment fund yang didedikasikan untuk keberlangsungan penyelenggaraan BaCAA selanjutnya.
8oFKy.
  • u55905qtq0.pages.dev/501
  • u55905qtq0.pages.dev/136
  • u55905qtq0.pages.dev/271
  • u55905qtq0.pages.dev/111
  • u55905qtq0.pages.dev/131
  • u55905qtq0.pages.dev/280
  • u55905qtq0.pages.dev/438
  • u55905qtq0.pages.dev/12
  • bandung contemporary art award 2017