MenanamBambu Air di Tanah. Untuk cara menanam bunga bambu air di tanah, pastikan anda sudah mempunyai indukan yang sehat dan batangnya berwarna hijau segar. Berikut langkah yang perlu anda lakukan: Siapkan tanah, pupuk kompos, pupuk GDM Granule SAME, dan Pupuk GDM Black BOS. Campur media tanah hingga rata.
Cara Menanam Sawi – Sawi merupakan tanaman hortikultura yang bentuknya hampir menyerupai caisim. Pada saat ini dikenal berbagai varietas sawi seperti sawi hijau, sawi putih, sawi jepun, sawi pahit, dan kailan. Untuk mendapatkan sawi dengan kualitas baik, diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai cara menanam sawi yang benar. Baca Juga Cara Menanam Seledri Sawi merupakan tanaman yang cukup populer di Indonesia. Selain rasanya yang enak ketika diolah menjadi masakan siap santap, sawi juga banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Karena tanaman ini mudah dibudidayakan khususnya di wilayah Indonesia, maka diperlukan pemahaman mengenai cara menanamnya. Berikut cara menanam sawi yang benar sehingga diperoleh sawi dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal. 1. Memilih Benih Sawi Hal pertama yang harus dilakukan dan diperhatikan ketika hendak menanam sawi yaitu proses pemilihan benih. Proses ini merupakan tahapan penting karena merupakan faktor penentu keberhasilan serta kualitas sawi yang ditanam. Untuk menanam sawi dengan kualitas baik diperlukan benih sawi yang baik. Benih dengan kualitas baik dapat diperoleh di toko bibit dan masih terbungkus serta tidak rusak. Ciri umum benih sawi yang baik yaitu berwarna coklat kehitaman, bertekstur keras dengan bentuk bulat kecil, dan permukaan yang licin serta mengkilap. Selain membelinya, benih sawi dapat diperoleh dari sawi hasil penanaman yang berusia ±70 hari. Tanaman sawi yang akan diambil benihnya harus terpisah dari tanaman sawi lainnya untuk memudahkan pembenihan. Untuk setiap hektar tanahnya, memerlukan benih sawi seberat ±750 gram. Namun, jika sawi ditanam di pekarangan maka benih sawi yang dibutuhkan hanya 2 sendok makan atau disesuaikan dengan luas media tanam. 2. Melakukan Pembibitan Atau Penyemaian Benih Setelah diperoleh benih dengan kualitas baik, tahapan yang harus dilakukan selanjutnya yaitu proses pembibitan atau penyemaian benih. Proses penyemaian dilakukan untuk mendapatkan tunas sawi yang juga berkualitas baik. Penyemaian dapat dilakukan dengan merendam benih yang akan digunakan selama 6 – 12 jam. Benih yang dipilih selanjutnya adalah benih yang tidak mengapung selama direndam. Setelah direndam, benih dikeringkan dan dimasukkan ke dalam media tanam seperti polibag yang berisi humus dan pupuk organik dengan perbandingan 13. Setiap polibag ditaruh 5 – 10 benih sawi dan disiram setiap 2 kali sehari sampai daun muncul bertunas. Untuk mempercepat pertunasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan terkena sinar matahari secara langsung. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga kelembabannya. Tunas yang telah tumbuh dibiarkan dulu selama ±10 hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. 3. Mengolah Lahan Tanam Lahan yang digunakan untuk menanam sawi yang telah bertunas harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan lahan tanam dilakukan untuk menggemburkan tanah yang akan digunakan sehingga sawi dapat tumbuh dengan baik. Proses ini juga berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah sehingga cocok untuk ditanami sawi. Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan mencangkul tanah hingga gembur dan membersihkannya dari gulma ataupun rumput liar yang dapat mengganggu pertumbuhan sawi. Tanah dicangkul sedalam 20 – 40 cm dan ditambahkan pupuk organik sebanyak 10 ton per hektar tanah untuk memperbaiki unsur hara tanah. Pastikan lahan yang digunakan terkena sinar matahari tanpa ada pohon yang menghalangi. Jika tanah yang digunakan untuk menanam sawi terlalu asam, dapat dilakukan pengapuran untuk menaikkan derajat asam tanah. Pengapuran harus dilakukan 2 – 4 minggu sebelumnya dengan penaburan kapur kalsit atau dolomit. Setelah itu dibuat bedengan dengan panjang 1 – 3 m, lebar 80 – 12 cm, dan tinggi 20 – 30 cm. 4. Menanam Tunas Sawi Sawi yang telah bertunas kemudian ditanam di tanah yang telah dilakukan proses pengolahan sebelumnya. Jarak tanam antar sawi sebaiknya 25 – 30 cm setiap tanaman dengan kedalaman lubang tanam 6 – 10 cm. Setelah ditanam, timbun bibit sawi hingga sebagian batangnya dengan menggunakan pupuk kompos. Baca Juga Cara Menanam Buah Naga Pemeliharaan Dan Perawatan Sawi Baca Juga Cara Menanam Bawang Putih Perawatan tanaman sawi terbilang cukup sulit karena bila salah merawatnya, sawi tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan dapat mati. Pastikan sawi mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan paparan sinar yang tidak melebihi 8 jam setiap harinya. Sawi harus disiram 2 kali sehari agar tanah tetap basah dan lembab. Namun, jika musim penghujan tiba, pastikan intensitas curah hujan sesuai dengan kondisi tumbuh sawi. 1. Penyiraman Tanaman Tanaman yang telah tumbuh harus disiram secara rutin untuk menjaga kelembaban tanah tempat tumbuhnya. Sebaiknya, tanaman disiram 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman dapat dilakukan dengan mencampurkan air dengan pupuk organik atau menggunakan air cucian beras. Hal ni dilakukan untuk menambah unsur hara tanah sehingga sawi mendapatkan nutrisi yang baik. Saat musim kemarau, intensitas air yang digunakan untuk menyiram tanaman diperbanyak. Sebisa mungkin hindari sawi dari paparan sinar matahari lebih dari 8 jam. Namun, saat musim penghujan tiba, kurangi intensitas air yang digunakan. Jika curah hujan tinggi, tanaman tidak perlu disiram 2 kali sehari karena kelembaban tanah yang tinggi. 2. Penjarangan Proses penjarangan merupakan tahapan yang tidak kalah penting saat menanam sawi. Penjarangan biasanya dilakukan setelah 14 -18 hari penanaman sawi. Proses ini dilakukan dengan mencabut tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat sehingga sawi memiliki tingkat kesuburan yang sama. 3. Penyulaman Tanaman Proses penggantian tanaman sawi yang telah rusak dengan tanaman baru yang masih baik merupakan tahapan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan 2 – 4 kali sebelum masa tanam dengan memperhatikan tanaman sawi yang telah ditanam apakah mengalami kerusakan atau tidak. Jika ada tanaman yang rusak, segera cabut dan diganti dengan tanaman sawi lain yang masih baik. 4. Penyiangan Proses ini dilakukan 2 – 4 kali selama masa tanam dengan mencabut gulma atau rumput liar yang tumbuh disekitar sawi, menggemburkan tanah, serta pemupukan setelah 3 minggu masa tanam. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan 1 sendok teh urea yang dicampurkan ke dalam 25 liter air dan disiram di atas tanaman setiap pagi dan sore. 5. Pengendalian Hama Dan Penyakit Hama yang biasa menyerang sawi yaitu ulat perusak daun, ulat tanah, dan ulat grayak. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang sawi yaitu penyakit bercak daun, penyakit busuk alternaria, penyakit akar gada, dan penyakit busuk daun. Karena hama dan penyakit yang menyerang sawi dapat menurunkan kualitasnya, maka diperlukan adanya pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian dapat dilakukan dengan pemberian pestisida selama 2 minggu sebelum masa panen. 6. Pemanenan Sawi Pemanenan dapat dilakukan ketika sawi berumur 50 – 80 hari setelah penanaman benih. Cara yang digunakan untuk memanen sawi yaitu dengan mencabutnya hingga akar atau hanya memotong batang dan daunnya saja. Setelah dipanen, bersihkan sawi dari kotoran yang menempel dan disimpan dengan posisi berdiri dengan diberi sedikit percikan air. Demikianlah cara menanam sawi yang benar serta perawatan dan pemeliharaannya agar sawi yang dihasilkan memiliki kualitas dan kuantitas yang maksimal. Karena kondisi lingkungan mempengaruhi kualitas pertumbuhannya, pastikan kondisi lingkungan dan tanah yang digunakan telah sesuai. Cara Menanam Sawi
Tag cara menanam sawit dan perawatannya. Cara Memupuk dan Perawatan Sawit Pada Lahan Gambut. By Eko Susanto Posted on 16 August 2021 16 August 2021. Cara Memupuk dan Perawatan Sawit Pada Lahan Gambut - Pada kesempatan ini membahas tentang Perawatan Sawit. Yang mana []
ilustrasi sawi putih. © - Cara menanam sawi dengan benar harus dilakukan sesuai dengan urutan yang sesuai. Sawi merupakan jenis sayuran yang populer dan banyak digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sawi merupakan sekelompok tanaman dari marga Brassica yang mana daun atau bunganya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Sawi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yakni sawi putih dan sawi hijau. Meski berbeda, kedua jenis sawi ini sama-sama memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi bisa hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah dan bisa ditanaman pada kondisi kering. Selain tidak rumit, menanam sawi untuk konsumsi pribadi juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Berikut cara menanam sawi dengan benar, dilansir dari laman kutanam 2 dari 8 halaman Tentukan Lokasi © Antonius Langkah awal sebelum mulai menanam sawi, sebaiknya kita menentukan lokasi tempat menanam sawi. Pada umumnya, sawi bisa tumbuh diberbagai lokasi namun sebaiknya pilihlah lokasi yang memiliki jenis tanah bagus. Apabila tidak memiliki lahan yang cukup, sawi juga bisa ditanam di pot atau polybag untuk menghemat lahan. Dalam menentukan lokasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya Saat melakukan proses pembibitan, usahakan bibit diberi pelindung agar tidak terlalu sering terkena pancaran matahari. Setelah masa pertumbuhan, barulah sawi bisa mendapat sinar matahri selama 10 hingga 13 jam perhari Suhu udara yang direkomendasikan untuk menanam sayuran sawi ialah berkisar antara 15 hingga 32 derajat celcius dengan tingkat kelembaban hingga 80 sampai 90 persen, yang artinya tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, namun tidak sampai tergenang oleh air. Usahakan tanah di lokasi penanaman memiliki tingkat pH yang netral yaitu dikisaran angka 6 hingga 6,5. 3 dari 8 halaman Mengolah Lahan Setelah menentukan lokasi penanaman, langkah selanjutnya ialah mengolah lahan tersebut sebelum memulai proses pembibitan. Caranya ialah Gemburkan tanah menggunakan cangkul atau alat pertanian apapun Agar tanaman sawi mendapat nutrisi yang pas, pada saat menggemburkan tanah tambahkan pupuk kandang dan diaduk hingga tercampur secara merata di dalam tanah. Agar racun hilang, kalian bisa memilih untuk mendiamkan tanah selama 2 bulan sebelum ditanamai sawi Apabila kadar tanah di lokasi tanam kalian memiliki tingkat keasaman yang tinggi, kalian bisa menambahkan kapur pertanian seperti dolomit CaMg CO32 atau kapur kalsit CaCO3. Setelah ditambahkan kapur, terlebih dahulu kalian diamkan tanah selama 2 minggu sebelum tanah ditanam sawi. Jika tanah sudah siap, buat gundukan-gundukan tanah dan beri lubang sebagai media tanam bibit sawi. 4 dari 8 halaman Pemilihan Bibit Sawi Pemilihan bibit juga sangatlah penting. Hal ini dikarenakan hasil panen dipengaruhi oleh bibit yang bagus dan unggul. Dibutuhkan bibit kurang lebih sebanyak 750 gram untuk setiap hektar lahan tanam tanaman sawi. Adapun ciri-ciri bibit yang baik Berbentuk bulat seperti bola dengan ukuran kecil Kulit dan Bibit harus berwarna cokelat Tekstur agak keras Permukaan luar licin dan mengkilap Coba rendam bibit ke dalam air, jika saat direndam bibit tidak tenggelam maka bibit tersebut akan menghasilkan sawi yang tidak maksimal. Apabila bibit yang diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus yang memiliki umur paling tidak 70 hari. 5 dari 8 halaman Penyemaian Bibit Setelah menemukan bibit yang sesuai, lakukan proses penyemaian. Isi polybag dengan 5 hingga 10 benih sawi dan disiram setiap dua kali sehati sampai daun muncul bertunas. Untuk mempercepat pertunanasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari terlalu sering. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga tunas sawi sudah tumbuh, biarkan dahulu selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Adapun langkahnya Siapkan tanah, sekam, dan pupuk kandang Campur tanah, arang sekam, dan pupuk dengan perbandingan 211 Setelah itu masukan campuran tersebut ke dalam nampan atau bisa juga kalian gunakan plastik kecil maupun daun pisang yang dibentuk seperti corong yang menjorok kedalam atau polybag. Lalu, masukkan bibit ke dalam media tanam yang sudah disiapkan 6 dari 8 halaman Tanam Sawi Setelah muncul tunas, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan ialah mulai menanam. Tanam sawi pada gundukan-gundukan tanah yang sudah dibuat. Sebaiknya untuk tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena bisa membuat sawi tidak tumbuh dengan maksimal 7 dari 8 halaman Cara Merawat Setelah sawi sudah dipindahkan ke lahan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merawat sawi agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, yakni Karena sawi merupakan tanaman yang harus tumbuh di tanah yang basah, maka sebaiknya lakukan penyiraman secara rutin. Lakukan Penjarangan, penjarangan merupakan proses pemotongan tanaman yang dilakukan ketika ada tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat, proses ini dilakukan setelah masa tanam berusia 15 hari. Penjarangan ini dilakukan agar sawi dapat tumbuh dengan maksimal. Jika ada tanaman yang mati atau terserang penyakit, segeralah untuk menggantinya dengan bibit lain. Lakukan Penyiangan, proses ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tanaman gulma yang mengganggu pertumbuhan sawi. Setelah tanaman sawi berusia tiga minggu, Anda bisa melakukan pemupukan kembali. Cara melakukan pemupukan dengan melarutkan pupuk urea dengan air dengan takaran 1 sendok teh ke dalam air sebanyak 25 liter, kemudian siram larutan tadi keatas gundukan tanah yang berisi bibit yang telah ditanam tadi. Pupuk urea yang dipergunakan adalah sebanyak 50 kg untuk setiap 1 hektar lahan. 8 dari 8 halaman Cara Panen Setelah kurang lebih 2 bulan masa penanaman, sawi biasanya sudah siap untuk dipanen. Adapun tahapan cara memanem sawi adalah Panen dilakukan dengan mencabut atau memotong pangkal batang dari tanaman sawi Ketika sudah dipanen, sebaiknya sawi disimpan di ruangan sejuk dan tidak terkena matahari langsung agar tidak air untuk mempertahankan tingkat kesegaran tanaman yang telah dipanen. [khu]
Salahsatu jenis tanaman atau bertanam yang sudah pasti membutuhkan pupuk dalam jumlah yang tidak sedikit adalah sawah padi. Kelapa sawit; Cara Perawatan Padi Dengan Pupuk Mutiara. Secara umum cara perawatannya tidak jauh berbeda dengan cara merawat bunga agar subur atau mungkin perawatan terhadap tanaman lain pada umumnya. Akan tetapi
Kita sebagai warga negara Indonesia tentu pastinya setuju kalau sawi adalah salah satu sayuran favorit yang banyak digemari oleh masyarakat, cara menanam sawi pun juga cukup mudah untuk dilakukan karena sawi adalah salah satu jenis sayuran yang mudah untuk dibudidayakan. Sawi merupakan tanaman dari marga brassica yang mana daun dan bunganya dapat dikonsumsi sebagai bahan Indonesia terdapat dua jenis sawi, yaitu sawi hijau dan sawi putih. Kandungan vitamin serta mineral pada masing-masing sawi tersebut sangat berguna untuk tubuh. Sawi dapat hidup pada lahan yang kering baik itu di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Serta tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanamnya. Cara budidaya sawiJadi budidaya sayuran sawi mudah dan praktis untuk dilakukan walaupun itu oleh pemula sekalipun. Namun, ada tahapan yang wajib dipenuhi agar tidak gagal panen nantinya. Berikut ini adalah tahapannya1. Lokasi Cara menanam sawi pertama kali yang wajib diperhatikan adalah pemilihan lokasi. Sebaiknya lokasi penanaman sawi memiliki jenis tanah yang bagus, karena dengan berada di tanah yang bagus pertumbuhan tanaman sawi juga menjadi lebih subur dan mudah untuk perawatannya. 2. Pemilihan dan penanganan bibit Pilih bibit tanaman sawi yang unggul, namun penanganan bibit tanaman sawi yang baik dan benar sebelum ditanam juga wajib dilakukan. Berikut ini adalah cara penanganan untuk bibit tanaman sawiPada saat pembibitan, beri pelindung agar tidak terkena sinar matahari secara langsung Pada saat pertumbuhan, sinar matahari hanya sekitar 10 sampai 13 jam sehari. Suhu ideal tanaman sawi adalah 15 sampai 32 derajat celcius dengan kelembaban udara 80-90%. Dimana artinya tanaman sawi selalu dalam kondisi basah namun tidak tergenang air Kondisi PH tanah netral, yaitu pada angka 6 sampai 6,5 Apabila tidak terdapat lahan yang luas maka dapat disiasati dengan menggunakan pot ataupun Pengolahan lahan Setelah lokasi dan pemilihan bibit dilakukan, maka selanjutnya adalah proses pengolahan lahan untuk penanaman tanaman sawi. Berikut ini adalah caranya Lakukan penggemburan tanah yang hendak digunakan untuk budidaya tanaman sawi Pada waktu melakukan penggemburan tanah taburkan pupuk kandang secukupnya hingga menyatu dengan tanah Diamkan tanah olahan tersebut kurang lebh 2 bulan sebelum masa tanamJika tingkat keasaman tanah terlalu tinggi maka taburi dengan kapur pertanian. Setelah itu diamkan kurang lebih 2 minggu sebelum ditanami tanaman sawi Buat guludan tanah serta buat lubang untuk tempat penanaman bibit sawi Siapkan bibit sawi4. Ciri ciri bibit sawi unggulJika bibit sawi yang berkualitas unggul sudah didapatkan, maka untuk tiap satu hektar lahan dapat ditanami hingga 750 gram bibit sawi. Adapun ciri-ciri bibit sawi yang berkualitas baik dan unggul adalah sebagai berikut Berbentuk kecil serta berbentuk bulat seperti bola Kulit serta bibit memiliki warna coklat Memiliki tekstur yang agak keras Bibit licin dan mengkilap pada bagian permukaan luar Pada saat direndam air pilih bibit yang tenggelam karena bibit yang mengambang tidak baik untuk tumbuh kembangnya. Jika bibit diambil langsung dari tanaman aslinya maka pastikan usia tanaman tersebut sudah berumur minimal 70 hari Lakukan penyemaian bibit sawi 5. Media polybagTahapan penyemaian dapat dilakukan pada media polybag di mana dalam satu polybag di isi 5 sampai 10 bibit sawi. Lakukan penyiraman sehari dua kali sampai tumbuh tunas. Untuk mempercepat proses pertumbuhan tunas usahakan berada di tempat yang sejuk serta jarang terkena paparan sinar matahari. Jaga kelembaban pada sekitar media pembibitan. Apabila bibit sawit Sudah tumbuh tunasnya maka tunggu sekitar 10 hari sebelum dipindahkan pada lahan penanaman. 6. Proses penanaman bibit sawi di lahanBerikut ini adalah cara untuk proses pemindahan bibit tanaman sawi dari polybag ke lahan yang sudah dipersiapkan Siapkan tanah, pupuk kandang dan arang sekam Lakukan pencampuran bahan tersebut diatas dengan komposisi tanah 2 bagian, pupuk kandang satu bagian serta arang sekam 1 bagian Jika sudah tercampur secara merata maka pindahkan bibit sawi dari media polybag kemudian masukkan ke dalam media tanam pada lahan perkebunanSelanjutnya masukkan bibit tanaman sawi pada media tanam yang telah disiapkanSetelah Tunas dari tanaman sawi muncul selanjutnya tanam pada media tanam yang sudah disiapkan. Demikianlah cara menanam sawi yang baik dan benar untuk pemula agar menghasilkan tanaman sawi yang subur dan berkualitas baik.
SelamatDatang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail.Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Budidaya Kelapa Sawit berikut penjelasannya.. Kelapa sawit telah menjadi komoditi subsektor perkebunan yang memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia.
Cara Menanam Sawi Proses, Pengolahan, Pembibitan, Perawatan Dan Masa Panen – Para Pembaca yang kami banggakan, kali ini akan menjelaskan tentang Cara Menanam Sawi. Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini. Sayur – mayur sawi ialah tipe sayur – mayur yang banyak digemari buat dimakan oleh mayoritas orang di Indonesia. Sebab cara mencernanya terbilang gampang, maka sayur – mayur sawi banyak diolah jadi kombinasi santapan baik di goreng, rebus maupun di campur kedalam masakan mie. Tumbuhan sawi ini mempunyai 2 jenis, ialah sawi putih serta sawi hijau, keduanya bersama mempunyai isi nutrisi vit serta mineral besar yang diperlukan oleh tubuh, semacam pro-vitamin A serta asam askorbat yang besar. Perbedaannya cuma terletak pada harga dari kedua jenis sawi ini, tipe sawi hijau lebih murah dibanding dengan sawi putih. Sebab banyak diminati oleh warga luas, maka menanam sawi buat setelah itu dipasarkan ialah suatu kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh kamu. Proses Penanaman Pemilihan Benih Sawi Urutan cara menanam sawi yang awal yang wajib dicermati serta dicoba ialah memilih benih. Memilih benih ialah tahapan penting sebab ialah aspek penentu keberhasilan dan mutu sawi yang ditanam. Apabila kalian menginginkan mutu sawi yang baik, maka dibutuhkan benih sawi yang baik pula. Kalian dapat memperoleh benih sawi dengan mutu baik di toko bibit serta masih terbungkus dan tidak rusak. Ciri umum benih sawi yang baik ialah bercorak cokelat kehitaman, bertekstur keras dengan wujud bundar kecil, serta permukaan yang licin semacam mengkilap. Tidak cuma membelinya, kalian pula dapat menciptakan bibit sawi sendiri dengan memperolehnya dari sawi hasil penanaman yang baru berumur kurang lebih 70 hari penanaman. Buat tumbuhan sawi yang hendak diambil benihnya wajib terpisah dari tumbuhan sawi yang lain buat mempermudah pembenihan. Di tiap hektar tanah yang hendak ditanami bibit sawi, maka dibutuhkan benih sawi seberat kurang lebih 750 gr. Tetapi apabila kalian menanam sawi cuma di pekarangan, hingga benih sawi yang diperlukan cuma 2 sendok makan ataupun disesuaikan dengan luas media tanamnya. Pembibitan ataupun Penyemaian Benih Setelah mendapatkan bibit sawi dengan mutu baik, cara menanam sawi berikutnya ialah dengan melakukan pembibitan ataupun penyemaian benih. cara ini dicoba buat memperoleh tunas sawi yang bermutu baik. Cara penyemaian dapat kalian lakukan dengan merendam benih yang hendak digunakan sepanjang 6 sampai 12 jam. Berikutnya, memilih benih sawi yang tidak mengapung selama direndam. Jika sudah, keringkan benih opsi tadi serta setelah itu dimasukkan ke dalam media tanam semacam polybag yang berisi humus serta pupuk organic dengan perbandingan 13. Isi polybag dengan 5 sampai 10 benih sawi serta disiram tiap 2 kali sehari hingga daun timbul bertunas. Buat memesatkan pertunanasan benih, simpan benih yang hendak disemai di tempat yang sejuk serta terserang cahaya matahari secara langsung. Pastikan benih mendapatkan air yang lumayan buat melindungi kelembapannya. Apabila tunas sawi telah berkembang, perkenankan dulu sepanjang kurang lebih 10 hari saat sebelum dipindahnya ke lahan tanam. Mengelolah Lahan serta Menanam Sawi Mengelola Lahan Tanam Cara menanam sawi berikutnya ialah dengan mengelola lahan tanam yang nantinya hendak digunakan buat menanam sawi. Perihal ini bertujuan buat menggemburkan tanah yang hendak digunakan sehingga sawi bisa berkembang dengan baik. Tidak hanya itu, proses ini pula berperan buat membetulkan struktur tanah sehingga sesuai buat ditanami sawi. Cara mencerna lahan tanamnya, kalian dapat mencangkul tanah sampai gembur serta membersihkannya dari gulma maupun rumput liar yang bisa mengusik perkembangan sawi. Kalian perlu mencangkul tanah sedalam 20 – 40 centimeter serta ditambahkan dengan pupuk organik sebanyak 10 ton perhektar tanah buat membetulkan faktor hara tanah. Patikan pula buat terdapatnya cahaya matahari tanpa terdapat tumbuhan yang membatasi. Apabila tanah yang digunakan buat menanam sawi sangat asam, kalian dapat melakukan pengapuran buat menaikkan derajat asam tanah. Pengapuran wajib dicoba 2 – 4 minggu sebelumnya dengan penaburan kapur kalsit ataupun dolomit. Sehabis itu buat bedengan dengan panjang 1 – 3 meter, lebar 80 – 12 centimeter, serta besar 20 – 30 centimeter. Menanam Tunas Sawi Jika lahan tanam telah siap, kalian dapat melanjutkan cara menanam sawi dengan menanam sawi yang bertunas ke tanah yang telah disiapkan tadi. Perhatikan jarak tanam sawi, yang hendaknya berjarak 25 – 30 centimeter tiap tumbuhan dengan kedalaman lubang tanam 6 – 10 centimeter. Jika telah ditanam, kalian dapat menimbun bibit sawi sampai sebagian batangnya dengan memakai pupuk kompos. Pemeliharaan Serta Perawatan Sawi Perawatan tumbuhan sawi terbilang lumayan susah sebab apabila salah merawatnya, sawi tidak hendak berkembang dengan baik ataupun apalagi bisa mati. Pastikan sawi memperoleh cahaya matahari yang lumayan dengan paparan cahaya yang tidak melebihi 8 jam tiap harinya. Sawi wajib disiram 2 kali satu hari supaya tanah senantiasa basah serta lembab. Tetapi, bila masa penghujan datang, pastikan keseriusan curah hujan sesuai dengan keadaan berkembang sawi. Penyiraman Tanaman Tumbuhan yang sudah berkembang wajib disiram secara teratur buat melindungi kelembaban tanah tempat tumbuhnya. Hendaknya, tumbuhan disiram 2 kali satu hari ialah pada pagi serta sore hari. Penyiraman bisa dicoba dengan mengombinasikan air dengan pupuk organik ataupun memakai air cucian beras. Perihal ini dicoba buat menaikkan unsur hara tanah sehingga sawi memperoleh nutrisi yang baik. Saat masa kemarau, kecukupam air yang digunakan buat menyiram tumbuhan diperbanyak. Sebisa mungkin jadi jauhi sawi dari paparan cahaya matahari lebih dari 8 jam. Tetapi, dikala masa penghujan datang, mengurangi kecukupan air yang digunakan. Bila curah hujan besar, tumbuhan tidak butuh disiram 2 kali satu hari sebab kelembaban tanah yang besar. Penjarangan Proses penjarangan ialah tahapan yang tidak kalah penting dikala menanam sawi. Penjarangan umumnya dicoba sehabis 14 – 18 hari penanaman sawi. Proses ini dicoba dengan mencabut tumbuhan sawi yang berkembang sangat rapat sehingga sawi mempunyai tingkatan kesuburan yang sama. Penyulaman Tanaman Proses penggantian tumbuhan sawi yang sudah rusak dengan tumbuhan baru yang masih baik ialah tahapan penyulaman. Penyulaman bisa dicoba 2 – 4 kali saat sebelum masa tanam dengan mencermati tumbuhan sawi yang sudah ditanam apakah menghadapi kehancuran ataupun tidak. Bila terdapat tumbuhan yang rusak, lekas cabut serta ditukar dengan tumbuhan sawi lain yang masih baik. Penyiangan Proses ini dilakukan 2 – 4 kali sepanjang masa tanam dengan mencabut gulma ataupun rumput liar yang berkembang disekitar sawi, menggemburkan tanah, dan pemupukan sehabis 3 minggu masa tanam. Pemupukan bisa dicoba dengan memakai 1 sendok teh urea yang dicampurkan ke dalam 25 liter air serta disiram di atas tumbuhan tiap pagi serta sore. Pengendalian Hama Serta Penyakit Hama yang biasa melanda sawi ialah ulat perusak daun, ulat tanah, serta ulat grayak. Sebaliknya penyakit yang biasa melanda sawi ialah penyakit bintik daun, penyakit busuk alternaria, penyakit pangkal gada, serta penyakit busuk daun. Sebab hama serta penyakit yang melanda sawi bisa merendahkan kualitasnya, hingga dibutuhkan adanya pengendalian hama serta penyakit. Pengendalian bisa dilakukan dengan pemberian pestisida sepanjang 2 minggu saat sebelum masa panen. Panen Masa panen tumbuhan sawi hijau ialah diawali pada umur 50 – 80 hari usai penanaman benih. Cara memanen sawi hijau kamu dapat memotong pangkal batang, mencabutnya sampai pangkal maupun cuma memotong daunnya saja. Ada pula panduan buat memanen sawi hijau supaya hasil yang didapat selalu terpelihara kesegarannya Bawa hasil panen sesegera mungkin ke tempat teduh supaya tidak kilat layu sebab panas Bilas sawi dari tanah yang menempel serta potong akarnya buat membatasi proses oksidasi. Potong bagian daun yang kurang baik serta tidak berarti buat memperpanjang kesegarannya. Sortir sawi yang baik serta pisahkan dengan yang kurang bermutu. Buat penyimpanan susunlah sawi dengan posisi berdiri serta beri sedikit percikan air supaya senantiasa fresh. Jalani panen saat sebelum masa hujan datang buat menghindari proses pembusukan secara cepat. Demikian Uraian kami tentang Cara Menanam Sawi – Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.
Kelapasawit matang yang sudah bisa dipanen memiliki ciri-ciri sedikitnya ada 5 buah yang jatuh dari tandan (brondolan). Panen kelapa sawit dilakukan setiap 2 minggu sekali. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Cara Budidaya Kelapa Sawit yang Efektif dan Lengkap .
ilustrasi sawi putih. © Cara menanam sawi dengan benar harus dilakukan sesuai dengan urutan yang sesuai. Sawi merupakan jenis sayuran yang populer dan banyak digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sawi merupakan sekelompok tanaman dari marga Brassica yang mana daun atau bunganya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Sawi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yakni sawi putih dan sawi hijau. Meski berbeda, kedua jenis sawi ini sama-sama memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah untuk dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi bisa hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah dan bisa ditanaman pada kondisi kering. Selain tidak rumit, menanam sawi untuk konsumsi pribadi juga tidak membutuhkan lahan yang luas. Berikut cara menanam sawi dengan benar, dilansir dari laman kutanam 2 dari 8 halaman Tentukan Lokasi © Antonius Langkah awal sebelum mulai menanam sawi, sebaiknya kita menentukan lokasi tempat menanam sawi. Pada umumnya, sawi bisa tumbuh diberbagai lokasi namun sebaiknya pilihlah lokasi yang memiliki jenis tanah bagus. Apabila tidak memiliki lahan yang cukup, sawi juga bisa ditanam di pot atau polybag untuk menghemat lahan. Dalam menentukan lokasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya Saat melakukan proses pembibitan, usahakan bibit diberi pelindung agar tidak terlalu sering terkena pancaran matahari. Setelah masa pertumbuhan, barulah sawi bisa mendapat sinar matahri selama 10 hingga 13 jam perhari Suhu udara yang direkomendasikan untuk menanam sayuran sawi ialah berkisar antara 15 hingga 32 derajat celcius dengan tingkat kelembaban hingga 80 sampai 90 persen, yang artinya tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, namun tidak sampai tergenang oleh air. Usahakan tanah di lokasi penanaman memiliki tingkat pH yang netral yaitu dikisaran angka 6 hingga 6,5. 3 dari 8 halaman Mengolah Lahan Setelah menentukan lokasi penanaman, langkah selanjutnya ialah mengolah lahan tersebut sebelum memulai proses pembibitan. Caranya ialah Gemburkan tanah menggunakan cangkul atau alat pertanian apapun Agar tanaman sawi mendapat nutrisi yang pas, pada saat menggemburkan tanah tambahkan pupuk kandang dan diaduk hingga tercampur secara merata di dalam tanah. Agar racun hilang, kalian bisa memilih untuk mendiamkan tanah selama 2 bulan sebelum ditanamai sawi Apabila kadar tanah di lokasi tanam kalian memiliki tingkat keasaman yang tinggi, kalian bisa menambahkan kapur pertanian seperti dolomit CaMg CO32 atau kapur kalsit CaCO3. Setelah ditambahkan kapur, terlebih dahulu kalian diamkan tanah selama 2 minggu sebelum tanah ditanam sawi. Jika tanah sudah siap, buat gundukan-gundukan tanah dan beri lubang sebagai media tanam bibit sawi. 4 dari 8 halaman Pemilihan Bibit Sawi Pemilihan bibit juga sangatlah penting. Hal ini dikarenakan hasil panen dipengaruhi oleh bibit yang bagus dan unggul. Dibutuhkan bibit kurang lebih sebanyak 750 gram untuk setiap hektar lahan tanam tanaman sawi. Adapun ciri-ciri bibit yang baik Berbentuk bulat seperti bola dengan ukuran kecil Kulit dan Bibit harus berwarna cokelat Tekstur agak keras Permukaan luar licin dan mengkilap Coba rendam bibit ke dalam air, jika saat direndam bibit tidak tenggelam maka bibit tersebut akan menghasilkan sawi yang tidak maksimal. Apabila bibit yang diambil dari biji yang diambil langsung dari tanaman aslinya, harus yang memiliki umur paling tidak 70 hari. 5 dari 8 halaman Penyemaian Bibit Setelah menemukan bibit yang sesuai, lakukan proses penyemaian. Isi polybag dengan 5 hingga 10 benih sawi dan disiram setiap dua kali sehati sampai daun muncul bertunas. Untuk mempercepat pertunanasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari terlalu sering. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga tunas sawi sudah tumbuh, biarkan dahulu selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Adapun langkahnya Siapkan tanah, sekam, dan pupuk kandang Campur tanah, arang sekam, dan pupuk dengan perbandingan 211 Setelah itu masukan campuran tersebut ke dalam nampan atau bisa juga kalian gunakan plastik kecil maupun daun pisang yang dibentuk seperti corong yang menjorok kedalam atau polybag. Lalu, masukkan bibit ke dalam media tanam yang sudah disiapkan 6 dari 8 halaman Tanam Sawi Setelah muncul tunas, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan ialah mulai menanam. Tanam sawi pada gundukan-gundukan tanah yang sudah dibuat. Sebaiknya untuk tidak memberikan pupuk secara berlebihan karena bisa membuat sawi tidak tumbuh dengan maksimal 7 dari 8 halaman Cara Merawat Setelah sawi sudah dipindahkan ke lahan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk merawat sawi agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, yakni Karena sawi merupakan tanaman yang harus tumbuh di tanah yang basah, maka sebaiknya lakukan penyiraman secara rutin. Lakukan Penjarangan, penjarangan merupakan proses pemotongan tanaman yang dilakukan ketika ada tanaman sawi yang tumbuh terlalu rapat, proses ini dilakukan setelah masa tanam berusia 15 hari. Penjarangan ini dilakukan agar sawi dapat tumbuh dengan maksimal. Jika ada tanaman yang mati atau terserang penyakit, segeralah untuk menggantinya dengan bibit lain. Lakukan Penyiangan, proses ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan tanaman gulma yang mengganggu pertumbuhan sawi. Setelah tanaman sawi berusia tiga minggu, Anda bisa melakukan pemupukan kembali. Cara melakukan pemupukan dengan melarutkan pupuk urea dengan air dengan takaran 1 sendok teh ke dalam air sebanyak 25 liter, kemudian siram larutan tadi keatas gundukan tanah yang berisi bibit yang telah ditanam tadi. Pupuk urea yang dipergunakan adalah sebanyak 50 kg untuk setiap 1 hektar lahan. 8 dari 8 halaman Cara Panen Setelah kurang lebih 2 bulan masa penanaman, sawi biasanya sudah siap untuk dipanen. Adapun tahapan cara memanem sawi adalah Panen dilakukan dengan mencabut atau memotong pangkal batang dari tanaman sawi Ketika sudah dipanen, sebaiknya sawi disimpan di ruangan sejuk dan tidak terkena matahari langsung agar tidak air untuk mempertahankan tingkat kesegaran tanaman yang telah dipanen. [khu]
CaraMudah Budidaya Kelapa Sawit. Untuk menghasilkan kelapa sawit yang berkualitas, tentu tidak lepas dari yang namanya pembibitan dan perawatan. Adapun kita harus pandai-pandai melakukan pembibitan serta terus melakukan perawatan hingga pohon kelapa sawit siap untuk menghasilkan buah yang berkualitas. 1.
Tumbuhan kelapa sawit telah menjadi tanaman yang sangat terkenal akan ragam manfaat yang diberikan. Tak heran bila perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki skala yang cukup besar. Sehingga penanaman kelapa sawit kini telah banyak diminati oleh para kelapa sawit sangatlah tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sejenisnya yang menghasilkan minyak nabati. Produk yang sangat terkenal dari hasil penanaman kelapa sawit adalah minyak goreng. Bukan hanya itu masih banyak produk yang menggunakan bahan dasar dari minyak nabati yang dihasilkan dari kelapa salah satu tanaman yang produktif membuat setiap para petani mnenjadi semakin tertarik untuk menanamnya. Tapi, perlu diperhatikan bahwa penanaman kelapa sawit membutuhkan cara dan teknik yang benar. Karena bila asal ditanam tanpa memperhatikan caranya maka, proses pertumbuhan kelapa sawit akan terganggu dan akan berpengaruh pada hasil nabati dihasilkan dari buah kelapa sawit. Dimana buah dari kelapa sawit akan diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai pakai, seperti minyak goreng dan jenis produk lainnya. Perkebunan kelapa sawit dikatakan menjadi solusi bagi ekosistem dan kesehatan lingkungan dunia sumber Palm Oil Indonesia.Penanaman Kelapa SawitBenih kelapa sawit, sumber kelapa sawit hampir sama dengan jenis perkebunan lainnya yang membutuhkan lahan. Hanya saja perkebunan kelapa sawit membutuhkan lahan yang lebih luas. Hal ini dikarenakan kelapa sawit memiliki ukuran pohon yang mendapatkan hasil yang maksimal dengan produktifnya kelapa sawit. Maka, penanaman dan perawatannya harus dilakukan dengan cara yang benar. Bagaimana cara melakukannya berikut ini bisa disimak Iklim atau CuacaSebelum melakukan pembukaan lahan untuk menanam kelapa sawit. Iklim atau cuaca di daerah penanamannya harus diperhatikan dan sesuai. Karena kelapa sawit akan tumbuh secara baik pada iklim atau cuaca dengan curah hujan sekitar 1500-4000 mm/ hanya curah hujan, kelapa sawit juga memerlukan penyinaran sinar matahari kurang lebih selama 5-7 jam/hari. Daerah dengan iklim seperti ini akan membuat kelapa sawit lebih produktif dalam menghasilkan buahnya dengan kualitas daerah yang memiliki ketinggian 1500 mdpl maka, menjadi daerah yang sangat cocok untuk membuka perkebunan kelapa sawit. Untuk daerah yang memenuhi salah satu kondisi iklim dari kelapa sawit, masih tetap bisa menanamnya. Hanya saja perlu beberapa perhatian khusus dan perawatan yang rutin secara Jenis dan Kondisi TanahTidak semua jenis tanah cocok untuk ditanami kelapa sawit, sehingga pemilihan lokasi tanah perkebunan juga perlu untuk diperhatikan. Jenis dan kondisi tanah yang cocok untuk penanaman kelapa sawit adalah tanah yang mengandung lempung, tidak berbatu, dan memiliki nilai pH tanahnya antara lain seperti atosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut tipis. Dimana tanah tersebut memiliki aerasi yang baik dan sangat subur. Jangan lupa juga untuk membuat drainase air yang baik untuk tetap menjaga struktur tanah dalam kondisi Bibit Kelapa SawitUntuk mendapatkan bibit kelapa sawit yang bagus saat dipindahkan ke area perkebunan. Pemilihan benih yang unggul dan juga bermutu menjadi salah satu upaya mengahasilkan pohon kelapa sawit yang unggul. Dengan bibit kelapa sawit yang unggul dan bagus akan membantu dalam melakukan pengembangan dan kelapa sawit tidak didapatkan begitu saja, melainkan harus melalui proses yang dinamakan penyamaian. Proses penyamaian harus dilakukan dengan cara dan teknik yang benar. Hasil dari proses penyamaian akan membuat bibit kelapa sawit diseleksi dari kelainan ginetik atau cacat dan proses penyamaian yang dilaukan juga tidak sebentar. Membutuhkan kurang lebih 4 samapai 9 bulan hingga menjadi bibit yang siap digunakan pada perkebunan untuk mendapatkan hasil dari kelapa sawit. Jadi, kualitas hasil kelapa sawit didapatkan dari bibit yang unggul dan melalui proses penyamaian sesuai dengan Penggunaan PupukKelapa sawit merupakan tanaman yang membutuhkan nutrisi bukan hanya dari tanah saja. Namun, nutrisi tambahan dari sumber lainnya juga diperlukan untuk mendukung dalam meningkatkan produktifnya dalam menghasilkan buah yang penggunaan pupuk juga tidak sembarang digunakan. Ada beberpaa jenis pupuk yang umumnya digunakan untuk kelapa sawit seperti pupuk hayati bioneensis. Jenis pupuk yang sangat baik dalam membantu kelapa sawit tumbuh secara maksimal dengan hasil buah yang dalam penanaman kelapa sawit jangan sampai lupa untuk memberikan atau melakukan pemupukan. Hal ini tentunya membantu dalam meningkatkan hasil perkebunan kelapa sawit sesuai dengan apa yang Penaman Kelapa SawitPenanaman pohon kelapa sawit, sumber sebelumnya Anda sudah membaca mengenai penanaman kelapa sawit yaitu, dalam persiapan untuk membukan lahan perkebunannya. Pada bagian ini akan dijelaskan teknik dari penenanamannya yang dimana, harus dilakukan dengan bila tidak dilakukan maka, lahan perkebunan akan membuat kelapa sawit menjadi tidak produktif. Sehingga perlu adanya pemahaman bagi Anda yang ingin membuka perkebunan kelapa sawit. Berikut ini teknik penanaman kelapa sawit yang benar dan tepat Mentukan Pola TanamPola tanaman yang umumya digunakan adalah pola monukultur atau biasa disebut juga dengan tumpang sari. Tampilan dari pola ini tentu akan sangat terlihat dimana, kelapa sawit ditanaman secara sejajar mengikuti luas area juga jenis pola lainnya yang digunakan selain tumpang sari. Pola tersebut digunakan untuk mensiasati area perkebunan dengan bentuk yang tidak teratur. Dalam penentuan pola juga tidak ketinggalan dalam penentuan jarak antar kelapa sawit. Ditentukan sesuai dengan ukuran maksimal tumbuh dari kelapa Pembuatan Lubang TanamUntuk pembuatan lubang tanam dari kelapa sawit dilakukan tidak saat proses penanaman. Melainkan sudah disiapkan beberapa hari sebelumnya terhitung dari waktu penanaman yang sudah ditentukan. Ada ukuran lubang tanaman khusus untuk kelapa sawit, sehingga lubang tanam tdak dibuat secara dari lubang tanamnya yaitu, 50×40 cm dengan kedalaman sekitar 40 cm dari atas permukaan tanah. Tanah galian dipisahkan setebal 20 cm antara bagian bawah dan atas atau tidak lupa juga untuk membuat jarak antara lubang dengan ukuran 9x9x9 m. Tapi, bila area perkebunan kelapa sawit berada di punggung atau bukit. Maka, harus dibuat sebuah teras yang melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi Waktu PenanamanKelapa sawit juga mempunyai waktu penanaman untuk membantu dalam proses tumbuh dan berkembangnya. Waktu penanamannya yang baik yaitu, pada saat musim hujan namun, pada saat hujannya telah redah. Jadi, tidak dilakukan pada saat hujan sedang yang dipilih tersebut bertujuan agar kandungan air dalam tanah cukup untuk memenuhi kebutuhan dari kelapa sawit. Disisi lain juga untuk membantu perakaran dari bibit kelapa sawit agar kokoh saat saat selesai penanaman jangan lupa untuk memberikan pupuk kandang yang sudah difermenstasi selama 1 minggu. Berikan pupuk secara merata pada setiap lubang dari pohon kelapa sawit. Setelah itu timbun kembali lubang menggunakan tanah bagian atas yang telah dipisahkan jangan lupa untuk menyiram pohon kelapa sawit menggunakan cairan POC NASA secara merata dengan dosis 5 – 10 ml per 1 liter per pohon. Ini merupakan teknik terakhir yang harus dilakukan dengan benar dan jangan sampai informasi yang dapat disampaikan mengenai cara penanaman kelapa sawit. Semoga bisa berguna dan membantu bagi Anda yang ingin membuka perkebunan kelapa sawit. Itulah prosesnya yang lumayan panjang dan terlihat sedikit sulit. Namun, bila sudah dilakukan dan mengetahui cara dan tekniknya semuanya akan terasa mudah.
l2b9Omm. u55905qtq0.pages.dev/303u55905qtq0.pages.dev/96u55905qtq0.pages.dev/121u55905qtq0.pages.dev/251u55905qtq0.pages.dev/123u55905qtq0.pages.dev/344u55905qtq0.pages.dev/360u55905qtq0.pages.dev/89
cara menanam sawit dan perawatannya